Home »
budidaya benih ikan mas
» pemeliharaan benih ikan mas setelah menetas
pemeliharaan benih ikan mas setelah menetas
Posted by very sumanto
Posted on 05.04
Fase larva adalah
fase kritis dalam siklus hidup ikan, sehingga pemeliharaan larva merupakan fase
yang paling sulit. Beberapa faktor yang menyebabkan pemeliharaan larva memiliki
tingkat kesulitan tinggi yaitu:
Tubuh larva kecil
dan belum sempurna sehingga bukaan mulut juga kecil, sehingga pemilihan pakan
juga harus hati-hati.
Larva membutuhkan pakan alami, sehingga
menuntut penyediaan pakan alami.
1. Menyiapkan Peralatan dan Wadah Pemeliharaan
Larva ikan mas
Penyiapan
peralatan dan wadah pemeliharaan dilakukan sebelum larva ikan mas dipindahkan
ke dalam wadah pemeliharaan. Penyiapan ini bertujuan agar larva ikan mas hidup
dengan layak, tidak terganggu oleh lingkungan yang tidak dikehendaki, tidak
terganggu oleh bakteri atau kuman sehingga pertumbuhan larva akan cepat.
Peralatan dan wadah perlu disanitasi dengan direndam pada air Kalium
Permanganat. Sedangkan media perlu diciptakan agar kualitas air memenuhi
persyaratan hidup larva ikan mas tersebut, meliputi :
Suhu 27 – 30 °C
Derajd Keasaman 6,8 – 7,8
Kelarutan Oksigen 6 – 8 ppm.
Peralatan yang
sering di gunakan
Wadah yang sering
digunakan adalah bak semen, fiber glas atau kadang-kadang kolam penetasan
merupakan bagian dari kolam pendederan. Sedangkan peralatan yang sering
dipergunakan adalah ember, scoop net (serok larva), selang sipon, sikat,dll.
2. Menebar Larva ikan mas Larva yang telah
berumur 3-4 hari biasanya dijarangkan.
Penebaran larva perlu hati-hati (gambar
13). Setelah 3 hari biasanya yolksac telah habis, sehingga pada saat itu membutuhkan
tambahan pakan dari luar, dan larva sudah mulai makan pakan tambahan itu.
Setelah larva ikan mas menetas semua kakaban perlu diangkat untuk dibersihkan
dan dikeringkan.
3. Memelihara Kualitas Air
Agar diperoleh
kualitas air sebagai media hidup larva ikan mas tetap stabil maka air media
selalu disipon dan diganti air (gambar 14). Sipon hanya diperkenankan paling
banyak 1/3 dari volume air, kemudian diganti dengan air yang baik sebanyak
volume yang hilang disipon. Kotoran larva ikan mas, sisa pakan larva ikan mas
memang segera harus dibersihkan dengan cara disipon. Kotoran tersebut potensi
untuk menurunkan kualitas air media. Kemampuan larva ikan mas untuk adaptasi
terhadap lingkungan air yang baru sangat terbatas. Jaga aerasi tetap ada dengan
dipasang aerator. Aersi secukupnya, tidak boleh besar-besar. Jaga kualitas air
seperti tersebut di atas.
4. Memberi Pakan Larva ikan mas
Larva ikan mas
harus diberi pakan). Sebab pada wadah dan media yang terbatas terkondisi, maka
pakan alami secara alamiah tidak tersedia. Pemberian pakan dilakukan pada pagi,
siang dan sore hari. Jenis pakan yang diberikan berupa emulsi kuning telur,
pakan buatan berupa tepung dan pakan alami.
Emulsi kuning
telur adalah kuning telur yang telah direbus dilarutkan ke dalam air secukupnya
hingga larutlah kuning telur tersebut dan terbentuk emulsi kuning telur. Pakan
buatan berupa tepung dapat diperolah pada penjual pakan ikan. Sedangkan pakan
alami banyak macamnya, yaitu rotifera, daphnia, moina dan branchionus. Dari
ketiga jenis pakan larva tersebut yang paling baik adalah pakan alami
dikarenakan pakan alami berupa organisme renik yang hidup sehingga apabila
pakan larva tidak habis maka organisme
tersebut tetap masih hidup hingga tidak mencemari air media. Hal ini sangat
berbeda dengan pakan tidak hidup yaitu apabila pakan tersisa maka sisa pakan
tersebut akan mencemari lingkungan media larva. Pemberian pakan diusahakan
seefisien mungkin, pakan dimakan semua hingga tidak sisa.
5. Memanen Larva ikan mas
Setelah larva
berumur 10-15 hari Larva dipanen dengan cara mengurangi air media pemeliharaan
secara pelan-pelan. Persis di depan lubang pengeluaran dipasang scoop net
bersama ember. Setelah air surut hingga secukupnya maka larva ditangkap dengan
menggunakan scoop net secara pelan-pelan. Usahakan larva tidak lecet atau luka.
Larva tersebut ditampung pada ember untuk dilepaskan pada kolam pendederan yang
telah disiapkan sebelumnya.
Perawatan larva
ikan mas termasuk mudah untuk dipelajari. Jika sudah bisa membedakan mana
indukan yang dipijahkan secara alami atau indukan yang hanya bisa dipijahkan
secara buatan maka memilih usaha pem benih an merupakan pilihan yang tepat.
Banyaknya pelatihan-pelatihan, buku-buku dan dan para ahli membuat kita bisa
cepat belajar. Namun, bukan berarti tidak ada kelemahan pada cara budidaya ikan
mas ini, tetap ada kendala dan kesulitan
yang akan kita hadapi. Karena kondisi lingkungan yang berbeda belum tentu
keberhasilan yang kita dapat akan sama.
Contohnya ketersediaan air alami dan
suhu dalam penetasan. Oleh karena itu kita sesuaikan dengan kemampuan kita dan
jika bisa kita mungkin akan menemukan cara yang berbeda sehingga kelemahan dan
kendala yang kita hadapi dapat kita minimalisir.
Banyak - banyaklah belajar dan
bertanya pada pakar maupun peternak benih ikan mas yang sudah berpengalaman
sebelumnya. Tidak ada salahnya kita mengikuti seminar yang biasanya diadakan
oleh dinas setempat. Karena bisnis benih ikan mas ini tidak akan ada habisnya,
masih banyak peternak yang kesulitan memenuhi permintaan pasar ikan benih benih ikan mas yang membludak .
Semoga bermanfaat.