Home »
budidaya benih patin
» pembesaran benih patin di kolam irigasi
pembesaran benih patin di kolam irigasi
Posted by very sumanto
Posted on 05.37
Pembesaran ikan
patin di kolam khusus untuk pembesaran, biasanya pembesaran patin ini di
lakukan setelah ikan tersebut di pelihara dahulu di kolam pendederan. Namun ada
pula orang yang lasung memeliharanya di kolam pembesaran tanpa harus melalui
kolam pendederan terlebih dahulu.
pemeliharaan di
kolam pedederan di lakukan untuk ikan patin yang berukuran masih BENIH. benih
patin di jual di pasaran ada yang masih kecil-kecil sehingga harus di dederkan
dahulu akan tetapi bila ukuran benih tersebut sudah berukuran sudah cukup besar
maka pendederan tidak di perlukan lagi artinya begitu di beli bibit PATIN
tersebut langsung di pelihara di kolam pembesaran.
Ikan patin tidak
selalu memilih jenis kolam tertentu. ikan ini dapat di pelihara dan tetap bisa
tumbuh dengan baik di berbagai jenis kolam. Jenis kolam yang bisa di gunakn
untuk pembesaran ikan patin TANAH/IRIGASI
Cara Mudah
Budidaya Ikan Patin Pada Kolam TANAH /IRIGASI
Sesuai dengan
namanya, kolam irigasi memperoleh air dari jaringan irigasi. penggunaan kolam
irigasi bagi pembesaran BENIH ikan patin sangat di anjurkan karena di dalam
kolam ini air tersedia sepanjang waktu dan jauh dari kekhawatiran kemungkinan
kekurangan air.
Dalam pembuatan
kolam irigasi penentuan luas kolam lebih leluasa sehingga kolam bisa di buat
menjadi lebih besar. Sebelum di putuskan untuk membangun kolam jenis tanah juga
harus di ketahui karena jenis tanaH ini akan berpengaruh langsung terhadap
tingkat kesuburan air kolam.
Jenis tanah yang
baik selain menjadi sumber hara juga menentukan sifat fisika dan kimia air
kolam. Selain itu tekstur tanah juga harus diperhatikan untuk tingkat rembesan.
Oleh karena itu kolam di buat pada tanah yang bertekstur liat karena sangat
kedap air ( mempunyai tingkat rembesan yang relatif kecil ).
Pemupukan Ikan
Patin
Pemupukan kolam
bertujuan untuk meningkatkan dan produktivitas kolam, yaitu dengan cara
merangsang pertumbuhan makanan alami sebanyakbanyaknya. Pupuk yang biasa
digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 50–700 gram/m2
Pemberian Pakan Ikan Patin
Pemberian makan
dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore). Jumlah makanan yang diberikan per hari
sebanyak 3-5% dari jumlah berat badan ikan peliharaan. Jumlah makanan selalu
berubah setiap bulan, sesuai dengan kenaikan berat badan ikan dalam hampang.
Hal ini dapat diketahui dengan cara menimbangnya 5-10 ekor ikan contoh yang
diambil dari ikan yang
dipelihara
(smpel).
ikan
patin tidak mempunyai sifat kanibal sehingga tidak diperlukan proses sortir
atau pemilahan menurut ukuran tubuhnya. Pola makan ikan patin juga relatif
lebih rakus dibandingkan ikan lele, sehingga memungkinkan bagi pembudidaya
untuk memberikan pakan alternatif yang lebih murah dibandingkan pelet. Daya
tahan tubuh ikan patin terhadap perubahan kondisi air juga tergolong kuat. Hal
ini menjadi pertimbangan khusus bagi mereka yang akan memanfaatkan pakan
alternatif berupa limbah restoran dalam usaha budidayanya, karena sifat pakan
alternatif adalah cenderung merusak atau menurunkan kualitas air kolam.
Beberapa pakan alternatif bisa diberikan kepada ikan patin, antara lain: sisa
sayuran pasar yang tidak laku, limbah sisa rumah makan, dan oncom bs yang sudah
tidak laku di pasaran. Dengan demikian biaya produksi budidaya bisa lebih hemat
dibandingkan kalau memakai pakan full pelet.
Namun,
bukan berarti tidak ada kelemahan pada cara budidaya PEMBESAran benih ikan
patin ini, tetap ada kendala dan
kesulitan yang akan kita hadapi. Karena kondisi lingkungan yang berbeda belum
tentu keberhasilan yang kita dapat akan sama. Contohnya ketersediaan air alami
dan intensitas cahaya matahari yang menyinari kolam. Oleh karena itu kita
sesuaikan dengan kemampuan kita dan jika bisa kita mungkin akan menemukan cara
yang berbeda sehingga kelemahan dan kendala yang kita hadapi dapat kita
minimalisir.
Semoga bermanfaat