Home »
budidaya benih patin
» budidaya benih patin di karamba
budidaya benih patin di karamba
Posted by very sumanto
Posted on 05.34
Ikan patin
merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan panjang berwarna putih perak
dengan punggung berwarna kebiru-biruan. Ikan patin dikenal sebagai komoditi
yang berprospek cerah, karena memiliki harga jual yang tinggi. Hal inilah yang
menyebabkan ikan patin mendapat perhatian dan diminati oleh para pengusaha
untuk membudidayakannya.
Ikan ini cukup responsif terhadap pemberian makanan
tambahan. Pada pembudidayaan, dalam usia enam bulan ikan patin bisa mencapai
panjang 35-40 cm. Sebagai keluarga Pangasidae, ikan ini tidak membutuhkan
perairan yang mengalir untuk “membongsorkan“ tubuhnya. Pada perairan yang tidak
mengalir dengan kandungan oksigen rendahpun sudah memenuhi syarat untuk
membesarkan ikan ini.
Ikan patin
berbadan panjang untuk ukuran ikan tawar lokal, warna putih seperti perak,
punggung berwarna kebiru-biruan. Kepala ikan patin relatif kecil, mulut
terletak di ujung kepala agak di sebelah bawah (merupakan ciri khas golongan
catfish). Pada sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis pendek yang berfungsi
sebagai peraba.
Budidaya
Pembesaran Ikan Patin di Keramba .
Keramba merupakan salah satu tempat
pemeliharaan ikan yang cukup populer. Pemanfaatan sungai, waduk, dan embung
untuk keramba berarti juga upaya lain untuk mengoptimalkan manfaat perairan
umum untuk budidaya ikan.
Bahan untuk
membuat keramba dapat berupa bambu bilah, kayu, atau kawat peternak ikan
umumnya menggunakan bambu sebagai kerangka pembuatan keramba dengan ukuran yang
bermacam-macam (bervariasi) banyak keuntungan yang di dapat jika ikan patin di
budidaya di keramba. pada pembesaran model ini
ikan patin dapat merasakan hidup seperti di habitat aslinya (alami)
meskipun tidak mutlak sama dengan demikian aktivitasnya tidak terlambat.
keuntungan lain pembesaran ikan patin di keramba adalah sebagai berikut :
Ikan patin yang di
besarkan di keramba akan terhindar dari gangguan hama maupun ganguan lainya
yang sering menimbulkan kerugian dalam kegiatan usaha.
Pengawasan
terhadap pertumbuhan ikan dan dan kesehatan ikan dapat dilakukan dengan mudah
sehingga setiap di temukan gejala yang tidak menguntungkan dapat segera di
tanggulangi.
Kebutuhan oksigen
dapat terpenuhi bagi ikan karena pergantian air terjadi setiap saat dengan
demikian laju pertumbuhan dan kesehatan ikan dapat mencapai optimal. Sisa makan
dan kotoran hasil dari aktivitas dapat segera hanyut terbawa aliran air
sehingga tidak menimbulkan penyakit dan kekhawatiran terhadap tingginya kadar
amoniak maupun zat racun lainya yang
akan menghambat lajupertumbuhan. pemanenan ikan dapat di lakukan dengan mudah
sehingga menghemat waktu dan tenaga.
Pemilihan Lokasi
Selain ditempatkan
di sungai, karamba juga dapat di tempatkan di danau atau waduk berdasarkan
letaknya di dalam perairan (sugai, waduk, dan danau) keramba menjadi tiga jenis
yaitu keramba yang di letakan di dasar perairan, keramba yang diletakan di bawah
permukaan air, dan keramba yang diletakan diatas permukaan air.
Keramba Pada
Permukaan Air
Keramba yang
mengambang di permukaan air terutama di gunakan di danau atau waduk yang berair
dalam perbedaan yang mencolok terletak pada posisi keramba terhadap permukaan
air yaitu sepertiga bagian atasnya berada di atas permukaan air sedangkan dua
pertiga lainya di dalam air.
Keramba jenis ini
juga di lengkapai dengan pemberat dari batu atau besi jumblah pemberat itu
harus di atur agar sepertiga bidang permukaan bagian atas dari keramba dapat
timbul di permukaan air bila pemberat terlalu berat maka keramba akan tertarik
kebawah hal ini tidak berpengaruh negatif namun sebaliknya bila pemberat itu
terlalu ringan maka bagian yang muncul ke permukaan semakin tinggi keadaan
seperti ini berbahaya bagi keselamatan ikan.
Keramba yang
mengambang di permukaan air ini juga mempunyai resiko apabila keramba di
letakan di sungi yang arusnya agak deras maka di khawatirkan akan terkena
hantaman benda-benda yang hanyut bersama arus akibatnya ketenangan ikan akan
terganggu dan dinding kerambapun cepat rusak. Untuk mennnghindari hal ini
keramba pada permukaan air sebaiknya di letakan di perairan yang relatif tanang
dan bebas dari benturan benda yang terbawa arus air.
Agar keramba tidak
mudah hanyut terbawa arus maka pada setiap sudut keramba perlu di ikatkan
jangkar. lebih aman lagi bila keramba itu di ikatkan di pohon atau di buatkan
semacam tambatan.
Penebaran Benih
Ada peritmbangan
khusus mengenai ukuran, berat, dan jumlah benih ikan patin yang akan di tebarkan di keramba.
pertimbangan yang paling utama tergantung pada arus air tempat keramba di
letakan dan juga bahan keramba yang di gunakan.
Faktor arus air
akan menghambat gerakan ikan patin di dalam keramba sedangkan bahan keramba
perlu di tingkatkan agar benih tidak mudah lolos.
Oleh karena itu
beneih patin yang di tebarkan di keramba harus berukuran relatif besar supaya
kuat melawan arus dan tidak mudah meloloskan diri. Secara umum berat awal
individu yang akan di tebarkan di keramba lebih dari 50g.
Hingga kini belum
ada literatur yang menyebutkan angka pasti untuk kepadatan penebaran ikan patin
di keramba masih beradasarkan perkiraan.
Kepadatan
penebaran secara umum di keramba di tentukan oleh tingkat intensitas usaha.
apabila ikan dalam intensitas usaha. apabila ikan di usahakan dalam intensitas
penuh dengan lama pemeliharaan satu tahun maka kepadatan penebaran sekitar 5 Kg
/ M2 Total produksi setelah masa
pemeliharaan satu tahun di tarrgetkan mencapai 50-60 Kg / M2 hal
ini berlaku untuk semua jenis ikan.
Penetuan ukuran
benih yang di tebarkan tergantung pada lama waktu yang di rencanakan semakin
besar ukuran benih patin yang disebarkan maka waktu pemeliharaan semakin
singkat. perlu di ingat penebaran benih patin yang berukuran kecil kurang mampu
mempertahan kan hidupnya di aliran air yang deras.
Sebagai aturan
yang yang di anjurkan dan baik ukuran bibit yang di tebarkan dalam keramba
bagusnya memiliki ukuran yang sama (seragam) sehingga kemampuanya untuk mencari
makanan akan merata sama. dengan demikian pertumbuhan ikanpun akan cenderung
serentak besar.
Pemberian Pakan
dan Pakan Tambahan
Salah satu faktor
utama yang menetukan keberhasilan budidaya ikan patin dalam keramba adalah
pakan yang memadai kebutuhan nutrisi ikan patin selama masa budidaya
berlangsung pada pemeliharaan sistem keramba. secara alami makanan ikan dapat
di peroleh dari aliran air yang mengandung mikro organisme, kutu air lumut dan
ganggang. dengan demikian untuk memacu pertumbuhan patin tidak bisa hanya mengandalkan
pakan alami saja untuk itu ikan perlu di berikan pakan tambahan pelet.
Pelet untuk ikan
patin yang di pelihara di keramba adalah pelet yang mengandung protein 25-30%
rasuman pelet yang di berikan sebanyak 2-3 % dari total berat ikan perhari
setiap dua minggu atau paling lama ssetiap satu bulan bobot ikan patin di
timbang kembali untuk menyesuaikan jumlah pakanya.
Agar lebih aman dan tidak
stress penimbangan di lakukan dengan cara pengambilan sampel ikan sebanyak 10 -
25 % saja hasil penimbangan ikan sampel merupakan tolak ukur untuk pemberian
pakan berat rata-rata setiap harinya.
Hasil kali berat
rata-rata dan jumlah individu ikan akan di peroleh berat total ikan di dalam
keramba. penebaran pakan di lakukan secara sedikit demi sedikit agar pakan tidak
banyak yang hanyut terrbuang.
jatah pakan di
berikan 3-4 kali dalam sehari, di mulai pagi, siang, sore dan malam hari. pada
malam hari pemberian pakan di bedakan sedikit lebih banyak dari yang lain.
Semoga bermanfaat