- · Bak pemijahan di cuci bersih dan di keringkan
- · Hapa di pasang untuk menetaskan telur
- · Kolam di isi dengan air bersih
Home »
budidaya benih patin
» teknik pemijahan induk ikan patin
teknik pemijahan induk ikan patin
Posted by very sumanto
Posted on 05.26
Ikan patin (
Pangasius Pangasius ) memiliki kebiasaan memijah sekali dalam setahun pemijahan
biasanya terjadi pada musim ujan ( bulan November - Maret ) musim pemijahan ini
juga di pengaruhi oleh iklim di suatu daerah sehingga masing-masing daerah
memiliki masa atau waktu yang berbeda-beda.
Pada ikan patin
bangkok (pngasius sutchi) hal ini terbukti cukup terpengaruh. di daerah yang
mempunyai curah hujan yang cukup seperti bogor, sukabumi, dan cianjur umumnya.
sehubungan dengan
perbedaan waktu pemijahan tersebut maka di perlukan kejelian dari seorang
petani mengenai pemijahan ikan patin ini.
PEMILIHAN INDUK
IKAN PATIN MATANG KELAMIN
ciri-ciri ikan
patin yang sudah matang gonad dan siap di pijahkan adalah sebagai berikut
1. Induk
Betina
·
Umur
ikan Kurang lebih 3 tahun
·
Ukuran
2 kg - 3 kg
·
Perut
membesar ke arah anus
·
Perut
terasa empuk dan lembut bila di raba
·
Kloaka
membengkak dan berwarna merah tua
·
Kulit
pada bagian perut lembek dan tipis
·
Kalau
di sekitar kloaka di tekan akan keluar beberapa butir telur yang bentuknya
bundar dan seragam.
2. Induk Jantan
·
Umur
ikan Kurang lebih 3 tahun
·
Ukuran
2 kg - 3 kg
·
Kulit
pada bagian perut lembek dan tipis
·
Bila
di urut akan keluar cairan sperma berwarna putih dan kelamin membengkak
berwarna merah tua.
Pemijahan
Pemijahan ikan
patin tidak bisa di lakukan secara alami ikan patin yang sudah di suntik itu di
lepaskan di kolam pembenihan untuk menuggu pasangan induk patin kawin dengan
sendirinya, Pemijahan dengan suntikan ini harus di bantu lagi dengan lamgkah
berikut yaitu pengurutan (stripping).
cara maupun
pengurutan harus sesuai dengan prosedur
yang sudah di tentukan. yaitu perut di urut pelan-pelan dari bagian
depan (dada) ke arah belakan dengan menggunakan jari tengah dan jempol. jika
sudah waktunya yaitu dekat dengan tanda-tanda ovulasi atau sekitar 8 - 12 jam
dari penyuntikan kedua, induk betina di tangkap dengan menggunakan kain hapa.
hal yang sama di lakukan juga untuk induk jatan. siapkan baremail yang bersih.
cara yang akan di
lakukan ini dinamakan dengan metode dry stripping atau metode kering. Perut
induk betina di urut pelan-pelan belakang dan telur yang keluar di tampung
dalam piring beremail tersebut. setelah itu perut induk jantan juga diurut agar
spermanya keluar.
kemudian telur dan sperma di aduk sampai rata dengan
menggunkan bulu ayam selama sekitar 0,5 menit selanjutnya kedalam campuran
telur dan sperma itu di tuangkan air bersih sedikit demi sedikit sambil terus
di aduk selama kurang lebih 2 menit.
kemudian air du buang dan di ganti dengan air
yang bersih baru atau di bilas. pembilasan di lakukan dua atau sampai tiga kali
hingga sisa sperma dan sebagian gelembung minyak pada telur berkurang.
Persiapan Bak
Penetasan
Untuk mencapai
tingkat keberhasilan yang tinggi maka penetasan telur ikan patin ini perlu di
persiapkan alat-alat dan berikut langkah-langkahnya :
Untuk menghindari
timbulnya jamur maka perlu di tambahkan larutan penghambat pertumbuhan jamur,
antara lain dengan Emolin dan Blitz-ich dengan dosis 0,05 cc/1 setelah itu
aerator di tempatkan pada bak penetasan agar keperluan oksigen untuk larva
dapat tercukupi.
pada daerah-daerah
yang suhu airnya relatif rendah di perlukan heater (pemanas) dengan tujuan
uuntuk mencapai suhu optimal yang relatif stabil.
Penetasan
Telur di sebarkan
merata kedalam hapa yang telah di siapkan sebelumnya di dalam bak yang berisi
air bersih yang telah di lengkapi dengan aerator telur ikan ini di jaga agar
jangan sampai bertumpuk karena akan mengakinatkan telur menjadi busuk.
Untuk itu
telur-telur tersebut di sebarkan dengan menggunakan bulu ayam agar telur-telur
tidak pecah di bak penetasan telur yang di buahi akan berkembang sedikit demi
sedikit menjadi larva. telur patin yang di buahi akan menetas dalam jangka
waktu 28 jam.
SEMOGA BERMANFAAT