dalam usaha budidaya benih lele kita harus sering mengontrol kolam dan benih lele untuk memastikan kolam sebagai tempat yang nyaman untuk benih lele berkembang.
Apabila lele menunjukkan tanda-tanda sakit, harus dikontrol
faktor
penyebabnya, kemudian kondisi tersebut harus segera diubah,
misalnya :
1) Bila suhu terlalu tinggi, kolam diberi peneduh sementara
dan air diganti
dengan yang suhunya lebih dingin.
2) Bila pH terlalu rendah, diberi larutan kapur 10 gram/100
l air.
3) Bila kandungan gas-gas beracun (H2S, CO2), maka air harus
segera diganti.
4) Bila makanan kurang, harus ditambah dosis makanannya.
Hama benih ikan lele :
- Hama pada lele adalah binatang tingkat tinggi yang langsung
mengganggu kehidupan lele.
- Di alam bebas dan di kolam terbuka,hamayang sering
menyerang lele antara lain: berang-berang, ular, katak, burung, serangga,
musang air, ikan gabus dan belut.
- Di pekarangan, terutama yang ada di perkotaan,hama yang
sering menyerang hanya katak dan kucing.
- Pemeliharaan lele secara
intensif tidak banyak diseranghama.
penyakit :
Penyakit parasit adalah penyakit yang disebabkan oleh
organisme tingkat
rendah seperti virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang
berukuran kecil.
Penyakit karena bakteri Aeromonas hydrophilla dan
Pseudomonas
Bentuk bakteri ini seperti batang dengan polar flage (cambuk
yang terletak di
ujung batang), dan cambuk ini digunakan untuk bergerak,
berukuran 0,7–0,8
x 1–1,5 mikron. Gejala: warna tubuh menjadi gelap, kulit
kesat dan timbul
pendarahan, bernafas megap-megap di permukaan air.
Pengendalian:
memelihara lingkungan perairan agar tetap bersih, termasuk
kualitas air.
Pengobatan melalui makanan antara lain: (1) Terramycine
dengan dosis 50
mg/kg ikan/hari, diberikan selama 7–10 hari berturut-turut.
(2) Sulphonamid
sebanyak 100 mg/kg ikan/hari selama 3–4 hari.
Penyebab: bakteri Mycobacterium fortoitum). Gejala: tubuh
ikan lele berwarna
gelap, perut bengkak (karena tubercle/bintil-bintil pada
hati, ginjal, dan
limpa). Posisi berdiri di permukaan air, berputar-putar atau
miring-miring,
bintik putih di sekitar mulut dan sirip. Pengendalian:
memperbaiki kualitas air
dan lingkungan kolam.
Pengobatan: dengan Terramycin dicampur
dengan
makanan 5–7,5 gram/100 kg ikan/hari selama 5–15 hari.
- Penyakit karena jamur/candawan Saprolegnia.
Jamur ini tumbuh menjadi saprofit pada jaringan tubuh yang
mati atau ikan
yang kondisinya lemah.
Gejala: ikan lele ditumbuhi sekumpulan benang halus
seperti kapas, pada daerah luka atau ikan yang sudah lemah,
menyerang
daerah kepala tutup insang, sirip, dan tubuh lainnya.
Penyerangan pada
telur, maka telur tersebut diliputi benang seperti kapas.
Pengendalian: benih
gelondongan dan ikan lele dewasa direndam pada Malachyte
Green Oxalate
2,5–3 ppm selama 30 menit dan telur direndam Malachyte Green
Oxalate
0,1–0,2 ppm selama 1 jam atau 5–10 ppm selama 15 menit.
- Penyakit Bintik Putih dan Gatal/Trichodiniasis
Penyebab: parasit dari golongan Ciliata, bentuknya bulat,
kadang-kadang
amuboid, mempunyai inti berbentuk tapal kuda, disebut
Ichthyophthirius
multifilis. Gejala:
(1) ikan lele yang diserang sangat lemah
dan selalu timbul di
permukaan air;
(2) terdapat bintik-bintik berwarna putih
pada kulit, sirip dan
insang;
(3) ikan lele sering menggosok-gosokkan tubuh pada
dasar atau dinding
kolam.
Pengendalian: air harus dijaga kualitas dan
kuantitasnya.
Pengobatan: dengan cara perendaman ikan lele yang terkena
infeksi pada
campuran larutan Formalin 25 cc/m3 dengan larutan Malachyte
Green
Oxalate 0,1 gram/m3 selama 12–24 jam, kemudian ikan lele
diberi air yang
segar. Pengobatan diulang setelah 3 hari.
- Penyakit Cacing Trematoda
Penyebab: cacing kecil Gyrodactylus dan Dactylogyrus. Cacing
Dactylogyrus menyerang insang, sedangkan cacing Gyrodactylus
menyerang kulit dan sirip.
Gejala: insang yang dirusak
menjadi luka-luka,
kemudian timbul pendarahan yang akibatnya pernafasan
terganggu.
Pengendalian:
(1) direndam Formalin 250 cc/m3 air selama 15 menit;
(2)Methyline Blue 3 ppm selama 24 jam;
(3) mencelupkan tubuh
ikan lele ke dalam
larutan Kalium -Permanganat (KMnO4) 0,01% selama ± 30 menit;
(4)
memakai larutan NaCl 2% selama ± 30 menit; (5) dapat juga
memakai
larutan NH4OH 0,5% selama ± 10 menit.
Penyebab: lintah Hirudinae, cacing berwarna merah
kecoklatan.
Gejala:
pertumbuhannya lambat, karena darah terhisap oleh parasit,
sehingga
menyebabkan anemia/kurang darah.
Pengendalian: selalu
diamati pada
saat mengurangi padat tebar dan dengan larutan Diterex 0,5
ppm.
semoga bermanfaat