Home »
budidaya benih nila
» kolam kolam benih untuk pembesaran bibit nila
kolam kolam benih untuk pembesaran bibit nila
Posted by very sumanto
Posted on 17.50
Benih ikan nila
dapat di budidayakan di berbagai tempat,berikut kolam kolam benih nila yang
sering kita jumpai di masyarakat:
Kolam air tenang
(KAT)
Kolam air deras
(KAD)
Karamba jaring
apung (KJA) di waduk/danau
Karamba di
sungai/saluran irigasi
A. PEMBESARAN DI
KOLAM AIR TENANG (KAT)
1. Konstruksi
Kolam
Bentuk petakan
tidak perlu segi empat
Luas petakan kolam
(500-1000) M2 Pematang kolam kokoh, kedap air dengan Iebar 50 cm
Saluran pemasukan
dan pengeluaran terletak pada sisi yang berseberangan
Saringan terbuat
dari kawat, bambu atau jaring/hapa yang diletakkan pada saluran pemasukan dan
pengeluaran
Kedalam kolam
berkisar antara (0,5-1,5) m
Parit keliling
atau diagonal dengan kedalaman antara (20-50) cm dengan Iebar berkisar antara
(50-200) cm
2. Persiapan
Pemeliharaan
Penjemuran kolam
sampai tanah dasar menjadi retak-retak selama 4-7 hari
Pemberian kapur
tohor dengan dosis 25-50 g/M2
Pemupukan dasar
berupa pupuk organik dengan dosis 250-500 g/m2 dan pupuk anorganik seperti urea
15 g/ M2, TSP 10 g/ M2, dan NH4NO315 g/M2, untuk menumbuhkan plankton. Pupuk
yang digunakan ditebarkan secara merata di dasar kolam.
3. Padat Penebaran
Benih
I 5-10 ekor/ M2 ukuran 8-12 cm atau bobot ±15-20 g/ekor
4. Pemberian Pakan
Selain pakan alami
yang tersedia di kolam, diberikan juga pakan tambahan (pellet) dengan kadnugan
protein minimal 28%
Frekuensi
pemberian pakan 2-3 kali sehari yaitu pagi, siang, dan sore hari
Jumlah pakan yang
diberikan sebanyak 3-5% dari bobot biomassa ikan perhari tergantung dari umur
dan bobot ikan
5. Pengelolaan Air
Sumber air dapat berasal dari sungai, mata
air, sumur atau air hujan
Kondisi air yang ideal memiliki temperatur
28-30°C, pH (7-8,5), debit air ±5 Udetik/1.000 M2
6. Produktivitas
Ukuran panen sebesar 200-300 glekor dengan
lama pemeliharaan 3-6 bulan
Produksi yang dihasilkan 1-2 Kg/M2/MT
B. PEMBESARAN DI
KOLAM AIR DERAS (KAD)
1. Konstruksi
Kolam
Bentuk kolam segi
empat atau oval
Volume kolam 1 30
m3
Kolam terbuat dari
pasangan bata/batu (beton)
Kedalaman air
berkisar antara 1-1,5 m
Saluran air
pemasukan dan pengeluaran terletak pada sisi yang bersebrangan
Kemiringan dasar
kolam sekitar 1%
Saringan pada
saluran pemasukan dan pengeluaran terbuat dari kawat atau besii tahan karat
2. Padat Tebar
Benih
75-100 ekor/M3 dengan ukuran 20-30 g/ekor
3. Pemberian pakan
Jumlah pakan yang diberikan 3-5%/bobot
biomas perhari
Frekuensi pemberian pakan 3 kali perhari
yaitu pagi, siang dan sore hari
4. Produktivitas
Bobot ikan hasil panen 600-800 g l ekor
dengan lama pemeliharaan 5-6 bulan
Produksi yang dihasilkan 30-50 Kg/M3/MT
Volume kolam ± 30 M3
C. PEMBESARAN DI
KERAMBA JARING APUNG (KJA)
1. Wadah Budidaya
Kerangka
Bahan : kayu tahan air, bambu atau
besi yang di cat anti karat
Ukuran : 7 x7 M2
Bentuk : persegi
Pelampung
Bahan : styrofoam, drum
Bentuk : silindris
Volume
: 200 L (0,2 M3)
Jumlah : minimal 8 buah per jaring
Tali jangkar
Bahan : polyetylena (PE)
Panjang : 1,5 kali kedalaman perairan
Jumlah : 5 utas perjaring
Diameter : 0,75 inchi
Jangkar
Bahan : besi, blok beton, batu
Bentuk : segi empat
Berat : minimal 40 Kg/buah
Jumlah : 5 buah/jarring 6
Jaring
Bahan : polyetylene (PE 210
D/12)
Ukuran mata jaring : 1 inchi
Warna : hijau
Ukuran jaring : (7 x 7 x 2,5) M3
2. Padat Penebaran
Benih
50-70 ekor/ M3 dengan ukuran 30-50 g/ekor
3. Pemberian Pakan
Selain pakan yang
tersedia diperairan umum (waduk/danau), harus diberi pakan tambahan buatan
dengan kandungan protein minimal 28%
Frekuensi
pemberian pakan minimal 2-3 kali/hari yaitu pagi, siang dan sore
Jumlah pakan yang
diberikan 3-5% perhari/bobot biomas
4. Produktivitas
Bobot ikan yang
dihasilkan 250-300 glekor dengan lama pemeliharaan 3-4 bulan (10-15 Kg/m3/MT)
atau 2 500 glekor dengan lama pemeliharaan 6 bulan (20-30 Kglm3/MT)
D. PEMBESARAN DI
KARAMBA
1. Wadah Budidaya
Bahan dasar kayu
atau bambu
Ukuran karamba
dapat bervariasi tergantung pada luas dan kedalaman perairan. Untuk saluran
irigasi atau sungai kecll umumnya berukuran (2 x 1 x 1) m3, sedangkan untuk
sungai sungai berukuran besar atau danau berukuran (4 x 2 x 2) m3‘
Pemasangan karamba
untuk perairan sungai atau saluran irigasi yang ukurannya kecll dan dangkal
dapat diletakkan tenggelam di dasar perairan.
Pemasangan karamba
untuk perairan sungai yang cukup lebar dan dalam atau perairan danau/waduk
dengan kedalaman lebih dari 2 m, maka petakan karamba memerlukan pelampung agar
posisi karamba terapung
Pelampung yang
digunakan antara lain drum atau styrofoam. Baca Juga >> cara budidaya
ikan bawal
2. Persiapan
Pemeliharaan
Pembuatan karamba
dari bambu atau kayu
Untuk karamba yang
diletakkan setengah terapung di permukaan air harus dilengkapi dengan pelampung
Agar karamba tidak
hanyut terbawa arus maka diikat dengan tali yang diikatkan pada pasak di tepi
sungai atau memakai jangkar. Untuk karamba yang diletakkan di dasar aungai atau
saluran, diikatkan pada (minimal) 4 buah kayu/bambu yang di dekat petakan
Pada sisi bagian
atas karamba dibuat pintu berukuran (50x50) cmz dan diberi kunci (gembok) yang
berfungsi untuk memasukkan benih/pemberian pakan dan panen
3. Padat penebaran
Benih
30-40 ekor/M3ukuran 75-100 nrnm/nkn
4. Pemberian Pakan
Pakan yang
diberikan berupa pellet dengan kandungan protein minimal 28%
Jumlah pakan yang
diberikan sebanyak 3-5%/bobot biomass/hari.
Frekuensi
pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari, yaitu pagi, siang dan sore.
5. Produktivitas
Ukuran panen : 250-300 g/ekor dengan lama
pemeliharaan 3-4 bulan
Produksi, 6-8 kg/M3