Home »
budidaya benih nila
» mengenal ikan nila gesit (monosek)
mengenal ikan nila gesit (monosek)
Posted by very sumanto
Posted on 16.46
Ikan Nila Gesit
Nila gesit dihasilkan melalui serangkaian riset panjang yang
diinisiasi oleh Pusat Teknologi Produksi Pertanian BPPT yang kemudian bekerja
sama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institus Pertanian Bogor
(IPB) dan Balai Besar Pengembangan Budi Daya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi di
bawah Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP).
Melalui kegiatan penelitian yang dilakukan secara konsisten
dan terus menerus, akhirnya dapat dihasilkan ikan nila jantan super-YY yang
telah dilepas oleh Departemen Kelautan dan Perikanan pada tanggal 15 Desember
2006 di Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, dengan nama nila gesit.
Teknologi produksi ikan nila gesit merupakan inovasi teknologi
perbaikan genetik untuk menghasilkan keturunan ikan nila yang berkelamin jantan
melalui program pengembangbiakan yang menggabungkan teknik feminisasi dan uji
progeni untuk nila jantan yang memiliki kromosom YY (YY genotypes).
Ikan nila gesit dengan kromosom YY memiliki keunggulan, yakni
98-100 persen turunannya berkelamin jantan, sedangkan keunggulan secara
ekonomis yaitu nila gesit memiliki pertumbuhan yang cepat, yaknilimahingga enam
bulan untuk mencapai berat 600 gram. Ikan nila berkelamin jantan tumbuh lebih
cepat dibanding betinanya. Dengan demikian, produksi ikan nila dapat diarahkan
pada produksi ikan nila berkelamin jantan (monosex male) yang dapat tumbuh
lebih cepat untuk meningkatkan efisiensi usaha guna memenuhi permintaan pasar
lokal dan ekspor. Ukuran rata-rata ikan nila untuk keperluan ekspor ke Jepang
adalah dengan berat 600 gram.
Alasan inilah, kemudian BPPT bekerja sama dengan
Kementerian Kelautan dan Perikanan mengembangkan penelitian untuk membuat gen
yang bisa membudidayakan nila hanya jantan. Tujuannya agar waktu budidaya lebih
efisien dan bisa memenuhi permintaan ekspor. Ikan nila biasa 4-6 bulan 360-400
gram, sedangkan nila gesit 4 bulan beratnya mencapai 600 gram atau 1,6 kali
lebih cepat pertumbuhannya dibanding nila biasa dan waktunya lebih cepat. Nila
gesit telah diproduksi di Balai Besar Pengembangan Budi Daya Air Tawar Sukabumi
dan selanjutnya dapat dikembangkan oleh pihak pemerintah dan swasta. Pengujian
multilokasi dan multilingkungan juga dilakukan untuk mengetahui performanya
pada lokasi dan lingkungan yang berbeda, sebelum diproduksi secara massal untuk
kemudian dikembangkan secara luas oleh masyarakat pembudidaya. Ikan nila
genetically supermale indonesian tilapia (gesit) sedang dikembangkan
penelitiannya untuk menjadi nila genetically enrichmanIndonesiatilapian
(genit).
Perbedaan dari nila gesit dengan genit adalah dalam hal ukuran
pertumbuhannya. Jika nila gesit pertumbuhannya 1,6 kali ikan nila biasa, maka
ikan nila genit pertumbuhannya bisa tiga kali lipat dari ikan biasa atau dua
kali dari ikan nila gesit. Selain itu, nila genit juga bisa hidup pada dua
jenis air, yakni air tawar dan asin, sehingga dapat dibudidayakan di
tambak-tambak dekat laut. Sedangkan nila gesit hanya bisa dibudidayakan di
kolam atau tambak air tawar. Memang untuk menjadi genit, nila gesit harus
melalui beberapa tahap penelitian. Saat ini sedang dikembangkan penelitian
mengenai nila gesit menuju tahap nila salim agar bisa hidup di air asin.
Kelebihan nila salim bisa hidup di kolam air asin.
Pasarnya jangan diragukan,
Ikan nila selain pasar lokal, dapat di ekspor ke jepang, hongkong, AS, eropa.
Kalau bicara daya beli, bandingkan dengan ikan kerapu yang harganya bisa
mencapai Rp. 350.000/kg, udang 50.000/kg, ikan tuna misalnya dapat mencapai Rp.
100.000/kg, ikan nila perkilo insya allah tidak mahal. Dalam bentuk olahan misalnya,berupa
filletsegar, filletbeku, ataupun surimi memiliki potensi yang cukup besar di
pasar internasional, terutama Amerika Serikat (AS) dan Jepang.