Abata fish adalah sebuah kelompok yang beranggotakan para petani pembibitan bibit ikan karper independent (tidak terikat pada kelompok tertentu ) yang tersebar hampir di seluruh Kelurahan se-Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.Abata fish menjual bibit ikan karper untuk pasar pelanggan lokal, Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya, Jawa maupun luar Jawa. Harga yang Fleksibel adalah upaya kami untuk menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan. Selain itu, kualitas bibit ikan karper selalu menjadi perhatian utama kami, karena kami menyadari bahwa bibit ikan mas yang baik dan berkualitas adalah kunci dari keberhasilan dalam hal budidaya. Dan kami akan selalu terus berusaha meningkatkan pelayanan kepada pelanggan kami.selain melayani pengiriman di kota lombok mataram kami juga melayani pengiriman bibit ikan karper antar pulau diseluruh indonesia.
Syarat dan Ketentuan.
* Pelanggan di wilayah DI Yogyakarta dan sekitarnya akan kami kirimkan langsung ke alamat tujuan.
* Pembelian bibit ikan karper bagi pelanggan luar Jawa /lombok mataram minimal 1 Box(*).
Ket : (*)
*bibit karper ukuran 2-3 isi 6.000 ek0r/box
*bibit karper ukuran 3-4 isi 5.000 ek0r/box
*bibit karper ukuran 3-5 isi 4.000 ek0r/box
*bibit karper ukuran 4-6 isi 2.000 ek0r/box
* Pembelian bibit ikan karper bagi pelanggan di luar pulau jawa Yang dalam kota tidak memiliki bandara, dalam hal ini harus ditempuh dengan jalan darat menuju bandara terdekat kota tersebut
* Pengiriman tidak Port to Port atau Bandara ke bandara. Artinya barang diambil di Bandara setempat
*ada batas minimum yang harus dipenuhi yaitu muatan armada angkut harus penuh sehingga biaya transportasi akan lebih efisien, mengingat sedikit atau banyak biayanya sama.
Pengiriman dan pembayaran
* Kemasan : Plastik dan Styrofoam.
* Harga sudah termasuk pengepakan, ongkos kirim dan biaya yang terkait dalam proses pengiriman.
* Pembayaran dilakukan tunai atau via transfer Bank. Nomor rekening akan kami informasikan kepada Anda via email – sms atau telepon.
Apabila ada yang kurang jelas dengan informasi di atas dapat menghubungi kami via telepon/sms di 081328030055.
ikan karper mempunyai bentuk tubuh agak memanjang dan memipih tegak. Mulut terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan. Bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut berukuran pendek. Secara umum, hampir seluruh tubuh ikan karper ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil saja yang tubuhnya tidak ditutupi sisik. Sisik ikan karper berukuran relatif besar dan digolongkan dalam tipe sisik sikloid berwarna hijau, biru, merah, kuning keemasan atau kombinasi dari warna-warna tersebut sesuai dengan rasnya.
menurut info di http://id.wikipedia.org/ ikan karper yang berkembang di Indonesia diduga awalnya berasal dari Tiongkok Selatan. Disebutkan, budi daya ikan karper diketahui sudah berkembang di daerah Galuh (Ciamis) Jawa Barat pada pertengahan abad ke-19. Masyarakat setempat disebutkan sudah menggunakan kakaban - subtrat untuk pelekatan telur ikan karper yang terbuat dari ijuk – pada tahun 1860, sehingga budi daya ikan karper di kolam di Galuh disimpulkan sudah berkembang berpuluh-puluh tahun sebelumnya.
Sedangkan penyebaran ikan karper di daerah Jawa lainnya, dikemukakan terjadi pada permulaan abad ke-20, terutama sesudah terbentuk Jawatan Perikanan Darat dari “Kementrian Pertanian” (Kemakmuran) saat itu.
Dari Jawa, ikan karper kemudian dikembangkan ke Bukittinggi (Sumatera Barat) tahun 1892. Berikutnya dikembangkan di Tondano (Minahasa, Sulawesi Utara) tahun 1895, daerah Bali Selatan (Tabanan) tahun 1903, Ende (Flores, NTT) tahun 1932 dan Sulawesi Selatan tahun 1935. Selain itu, pada tahun 1927 atas permintaan Jawatan Perikanan Darat saat itu juga mendatangkan jenis-jenis ikan karper dari Negeri Belanda, yakni jenis Galisia (karper gajah) dan kemudian tahun 1930 didatangkan lagi karper jenis Frankisia (karper kaca). Menurut Djoko Suseno (2000), kedua jenis karper tersebut sangat digemari oleh petani karena rasa dagingnya lebih sedap, padat, durinya sedikit dan pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan ras-ras lokal yang sudah berkembang di Indonesia sebelumnya.
Pada tahun 1974, seperti yang dikemukakan Djoko Suseno (2000), Indonesia mengimpor ikan karper ras Taiwan, ras Jerman dan ras fancy carp masing-masing dari Taiwan, Jerman dan Jepang. Sekitar tahun 1977 Indonesia mengimpor ikan karper ras yamato dan ras koi dari Jepang. Ras-ras ikan karper yang diimpor tersebut dalam perkembangannya ternyata sulit dijaga kemurniannya karena berbaur dengan ras-ras ikan karper yang sudah ada di Indonesia sebelumnya sehingga terjadi persilangan dan membentuk ras-ras baru.
semoga bermanfaat